Kasdim 0102/Pidie, Mayor Cpm Hendri Anton, bertindak sebagai inspektur upacara. Perwira Upacara dipercayakan kepada Danramil 01/Mutiara Tiga Kapten Inf Arief Setiady, sementara Komandan Upacara dijabat Danramil 25/Glumpang Baro Letda Inf Samsul Bahri. Adapun pasukan pengibar bendera berasal dari Koramil 07/Simpang Tiga.
Meski tanpa amanat khusus dari inspektur upacara, kegiatan tidak berhenti di lapangan. Usai pelaksanaan, para perwira staf memberikan penekanan kepada anggota terkait pelaksanaan program kerja dan kegiatan satuan sesuai bidang masing-masing. Hal ini menjadi ruang evaluasi dan pengarahan, sekaligus memastikan jalannya roda organisasi tetap sesuai garis komando.
Upacara bendera ini bukan sekadar rutinitas seremonial. Bagi prajurit TNI, momen ini menjadi sarana memupuk jiwa kejuangan, patriotisme, nasionalisme, dan solidaritas. Selain itu, juga sebagai wujud penghormatan terhadap jasa para pahlawan dan bentuk pengabdian terhadap Sang Saka Merah Putih. Nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI ditegaskan kembali sebagai landasan moral dan disiplin dalam setiap pelaksanaan tugas.
Menariknya, kegiatan ini juga memiliki dimensi lain yang tak kalah penting: memperkuat komunikasi internal satuan. Melalui upacara, setiap kebijakan, instruksi, hingga informasi strategis dapat disampaikan secara langsung dari pimpinan kepada seluruh jajaran. Hal ini sejalan dengan tujuan upacara bendera sebagai sarana komando yang efektif agar setiap prajurit memahami dan menjadikannya pedoman dalam pengabdian sehari-hari.
Dengan pelaksanaan yang konsisten setiap minggu, upacara bendera di Kodim 0102/Pidie sekaligus mencerminkan disiplin kolektif prajurit. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bahwa nasionalisme bukan hanya slogan, tetapi harus tercermin dalam sikap, tanggung jawab, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.